A. Ciri-ciri kata Kerja
Kata kerja adalah kata yang menyatakan makna perbuatan, pekerjaan, tindakan, proses, atau, keadaan. Ciri-ciri kata kerja adalah sebagai berikut.
1. Umumnya menempati fungsi predikat dalam kalimat.
Contoh:
Grup band Ungu membuat album baru.
S P O
Indira berbaju merah.
S P pel.
2. Dapat didahului kata keterangan akan, sedang, dan sudah.
Contoh:
Yasmin sedang menonton televisi.
S P O
Rumah Pak Amri akan dijual.
S P
Nino sudah makan tadi pagi.
S P ket.
3. Dapat didahului kata ingkar tidak.
Contoh:
Indonesia tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
S P O ket.
Pintu ini tidak dikunci sejak tadi malam.
S P ket.
4. Dapat dipakai dalam kalimat perintah, khususnya yang bermakna perbuatan.
Contoh:
Kirimkan surat ini sekarang juga!
Makan obat ini!
5. Tidak dapat didahului kata paling.
Contoh:
paling datang (?)
paling menulis (?)
B. Pengelompokkan Kata Kerja
Kata kerja dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, yakni sebagai berikut.
1. Ditinjau dari bentuknya, kata kerja dibedakan menjadi:
a. Kata kerja dasar bebas adalah kata kerja berupa morfem dasar kata bebas.
Contoh:
makan, mandi, tidur, duduk, pulang, pergi
b. Kata kerja turunan adalah kata kerja yang telah mengalami afiksasi, reduplikasi, atau pemajemukan.
Contoh:
kehilangan, berpelukan, menari, tolong-menolong, makan-makan, senyum-senyum, cuci mata, campur tangan, makan hati
2. Ditinjau dari hubungan dengan unsur lain dalam kalimat, kata kerja dibedakan menjadi.
a. Kata kerja transitif adalah kata kerja yang mendampingnya, kata kerja transitif terbagi menjadi:
1) Kata kerja ekatransitif, adalah kata kera yang diiukuti oleh satu objek.
Contoh:
Saya menulis surat.
S P O
Ibu sedang menjahit baju.
S P O
Contoh kata kerja ekatransitif adalah membawa, membuktikan, mengerjakan mengadili, merestui, membelanjakan, membeli, memperbesar.
2) Kata kerja dwitransitif, adalah kata kerja yang mempunyai dua nomina, satu sebagai objek dan satunya lagi sebagai pelengkap.
Contoh:
Ayah membelikan kakak motor baru.
S P O pel.
Saya mencarikan Imran pekerjaan.
S P O pel.
Contoh kata kerja dwitransitif adalah menugasi, mengirimi, mengembalikan, membawakan, menyebut, menuduh, memanggil, menyerahi.
3) Kata kerja semitransitif, adalah kata kerja yang objeknya boleh ada, boleh juga tidak ada.
Contoh:
Paman sedang makan.
S P
Paman sedang makan rujak
S P O
Contoh kata kerja semitransitif adalah makan, menulis, menyimak, menonton, minum, membaca.
b. Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak memiliki objek.
Jenis kata kerja intransitif ini dikelompokkan ke dalam tiga jenis berikut.
1) Kata kerja intransitif tak berpelengkap. Kata kerja jenis ini tidak membutuhkan pelengkap.
Contoh:
Rihana berdiri di atas panggung.
S P ket.
Makanan ini sudah mulai membusuk.
S P
Contoh kata kerja intransitif tak berpelengkap adalah membaik, pergi, terkejut, kedinginan, memburuk , menghijau, timbul, duduk, datang, dan sebagainya.
2) Kata kerja intransitif tak berpelengkap wajib, kehadirin pelengkap pada kata kerja ini bersifat mutlak. Bila tidak ada pelengkap, kalimat itu tidak berterima.
Contoh:
Anak itu kedapatan merokok.
S P pel.
Nasi telah menjadi bubur.
S P pel.
Contoh kata kerja intransitif yang berpelangkap wajib adalah beratapkan, berdasarkan, berpendapat (bahwa), kehilangan, kejatuhan, merupakan, bersendikan, berpesan (bahwa), menyerupai.
3) Kata kerja intransitif berplengkap manasuka. Kehadirin pelangkap pada kerja jenis ini boleh ada, boleh juga tidak ada.
Contoh:
Pendapatnya sangat berharga.
S P
Contoh kata kerja intransitif berpelengkap manasuka adalah beratap, berpakaian, berdinding, berpagar, ketahuan, kecopetan, berpola, naik, berbaju, berhenti, kehujanan, berpintu, bercat.
3. Ditinjau dari hubungan kata kerja dengan kata benda dalam kalimat, kata kerja dibedakan atas:
a. Kata kerja aktif, biasanya berawalan me-, ber-, atau tanpa awalan
Contoh:
menyanyi. menulis, mencintai, bedua, berkata, makan, pergi, tidur, datang
b. Kata kerja pasif, biasanya berawalan di- atau ter-.
Contoh:
ditinjau, dilamar, dimakan, ditembak terlena, tertawa, tersiksa, terbawa, terkenal
c. Kata kerja anti-aktif (ergatif) adalah kata kerja pasif yang tidak dapat diubah menjadi kata kerja aktif. Subjek pada kata kerja ini merupakan penanggap (piihak yang merasakan, menderita, atau mengalami).
Contoh:
tembus, terantuk, kecopetan, kena pukul, kena marah.
d. Kata kerja anti-pasif adalah kata kerja aktif dapat diubah menjadi kata kerja pasif.
Contoh:
haus akan, benci terhadap, bertanam
4. Ditinjau dari hubungan antara kata benda yang mendapinginya, kata kerja dibedakan atas:
a. Kata kerja resiprokal adalah kata kerja yang menyatakan perbuatan yang dilakukan oleh dua pihak secara berbalasan. Kedua belah pihak perbuatan.
Contoh:
berkelahi, bersentuhan, berpegangan, bermaaf-maafan, saling memberi, saling membenci, baku hantam, baku tembak, tolong-menolong, cubit-cubitan
b. Kata kerja non resiprokal adalah kata kerja yang tidak menyatakan perbuatan yang dilakukan oleh dua pihak dan tidak saling berbalasan.
Contoh:
menulis, menari, menyanyi, memburu.
5. Ditinjau dari sudut referensi argumennya, kata kerja dibedakan atas:
a. Kata kerja refleksif adalah kata kerja yang kedua referensinya sama.
Contoh:
bercermin, bercukur, berdandan, berhias, berjemmur, melarikan diri, membaringkan diri
b. Kata kerja non-refleksif adalah kata kerja yang kedua argumennya mempunyai referen yang berlainan.
Contoh:
mengantuk, menangis, berlari, bekerja
No comments:
Post a Comment