A. Tanda Petik
Tanda petik atau tanda kutip (bahasa Inggris: quotation mark) adalah tanda baca yang digunakan secara berpasangan untuk menandai ucapan, kutipan, frasa, atau kata. Ada dua jenis tanda petik, yaitu tunggal
(‘...’) dan ganda (“. . .”). Dalam bahasa Indonesia, istilah tanda petik umumnya merujuk pada tanda petik ganda atau disebut juga tanda petik dua. Sedangkan istilah tanda petik tunggal biasanya disebut secara spesifik.
Tergantung pada jenis huruf, tanda kutip pembuka dan penutup bisa berbentuk serupa atau berbeda antara kiri (pembuka) dan kanan (penutup). Tanda petik penutup mirip dengan tanda penyingkat (apostrof), simbol prima, dan juga dengan tanda dito, meskipun keempatnya memiliki fungsi yang berbeda.
a. Penggunaan Tanda petik dua
1. Tanda petik mengapit petika langsun yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Misalnya:
"Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentara!"
Pasal 36 UUD 1945, berbunyi "Bahasa negara ialah bahasa Indonesia
2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan , atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul "Rapor dan Nilai Prestasi di SMA" diterbitkan dalam tempo.
Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.
3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Misalnya:
Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
Ia bercleana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama "cutbrai."
4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Misalnya:
Kata Tono, "Saya juga minta satu."
5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
Misalnya:
Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam"
Bang Komar sering disebut "pahlawan", ia sendiri tidak tahu sebabnya.
catatan:
Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris
b. Penggunaan Tanda petik tunggal
1. Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Contoh:
Tanya Basri, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
2. Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing. Contoh:
feed-back 'balikan'.
B. Tanda penyingkat atau apostrof
Tanda penyingkat atau apostrof adalah tanda baca pada bahasa yang menggunakan alfabet Latin atau alfabet tertentu lainnya. Menurut Oxford English Dictionary, kata apostrof berasal dari bahasa Yunani ἡ ἀπόστροφος [προσῳδία] (hē apóstrophos [prosōidía], "peniadaan bunyi dalam ucapan"). Tanda ini mirip dengan penutup tanda petik tunggal dan juga dengan simbol prima, meskipun memiliki fungsi yang berbeda.
Penggunaan Tanda penyingkat atau apostrof:
Tanda penyingkat atau apostrof menunjukkan penhilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Misalnya:
Ali 'kan kusurati. ('kan = akan)
Malam 'lah tiba. ('lah=telah)
1 Januari '88 ('88=1988)
No comments:
Post a Comment