Saturday, April 30, 2016

Penggunaan Tanda Kurung


Tanda kurung (bahasa Inggris: bracket) adalah tanda baca yang digunakan secara berpasangan (kurung buka dan kurung tutup) untuk memisahkan atau menyisipkan teks ke dalam teks lain. Ada empat jenis tanda kurung, yaitu

a.    Tanda kurung/kurung lengkung (round brackets): ( )
b.    Tanda kurung siku/kurung tegak (square brackets): [ ]
c.    Tanda kurung kurawal (curly brackets): { }
d.    Tanda kurung sudut (angle brackets):  < >

Dalam bahasa Indonesia, istilah tanda kurung saja merujuk pada tanda kurung lengkung. Dalam bahasa Inggris, istilah bracket umumnya merujuk kepada keempat jenis tanda kurung tersebut, meskipun di Amerika Serikat, istilah bracket secara spesifik digunakan untuk tanda kurung siku.

A.    Tanda kurung/kurung lengkung (round brackets): ( )
1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
Bagian perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.

2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Misalnya:
Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama dan tempat terkenal yang di Bali) ditulis pada tahun 1962.
Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembanggan baru dalam pasaran dalam negri.

3. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya  di dalam teks dapat dihilangkan.
Misalnya:
Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain (a).
Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Surabaya.

4. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Misalnya:
Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.

B.    Tanda kurung siku/kurung tegak (square brackets): [ ]
1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yag ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Misalnya:
Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.

2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Misalnya:
Persamaan kedua proses ini (perbedaannya [lihat 35-38] tidak dibicarakan) perlu dibentangkan di sini

Penggunaan tanda kurung kurawal (disebut juga tanda kurung besar atau akolade) dan tanda kurung sudut (kadang disebut juga tanda kurung lancip atau tanda kurung bersudut) tidak diatur dalam pedoman EYD.

No comments:

Post a Comment