1. Apofasis atau preterisio adalah gaya bahasa untuk menegaskan sesuatu dengan cara seolah-olah menyangkal hal yang ditegaskan.
Contoh:
a. Rasanya berat bibir ini untuk mengatakan bahwa kucing kesayangannya sudah mati tadi siang karena tertabrak mobil.
b. Reputasi Anda di hadapan para karyawan sangat baik. Namun, dengan adanya pemecatan karyawan tanpa alasan saya ingin mengatakan bahwa Anda baru saja menghancurkan reputasi baik itu.
2. Repitisi adalah pengulangan kata, frasa, atau bagian kalimat yang dianggap pentik untuk memberikan penekanan.
Contoh:
a. Bukan uang, bukan mobil, bukan juga rumah mewah yang aku harapkan dari ayah dan ibu. Aku hanya ingin dan ibu ada di sini. Aku hanya ingin perhatian. Hanya itu, tidak lebih.
b. Segala, segala
Ani, ya Aniku, Ani,
mengapa kamas engkau tinggalkan?
Lengang sepi rasanya rumah
(Sutan Takdir Alisjahbana)
3. Aliterasi adalah pengulangan konsonan awal kata secara berurutan.
Contoh:
a. ....
Mengalir, menimbu, mendesak, mengepung,
memenuhi sukma, menawan tubuh
("Perasaan Seni", J.E. Tatengkeng)
b. Budi baik bagai bekal bagi kehidupan kita.
4. Pleonasme adalah satu pikiran atau gagasan yang disampaikan secara berlebihan sehingg ada beberapa keterangan yang kurang dibutuhkan.
Contoh:
a. Kami mendengar kabar itu dengan telinga kami sendiri
b. Naiklah ke atas dengan hati-hati
c. Api yang panas telah meluluhlantakkan pasar tradisional itu.
5. Paralelisme adalah gaya bahasa yang memakai kata, frasa, atau kalusa yang kedudukan sama atau sejaar.
Contoh:
a. Baik golongan yang tinggi maupun golongan yang rendah harus diadili kalau bersalah.
b. Segala kupinta tiada kuberi
Segala tanya tiada kau sahuti.
("Nyanyi Sunyi", Amir Hamzah)
c. Mereka boleh memburu
Mereka boleh membakar
Mereka boleh menembak
("Afrika Selatan", Subagio Sastrowardo)
6. Tautologi adalah gaya bahasa berupa pengulangan kata dengan menggunkan sinonimnya.
Contoh:
a. Ia jadi marah dan murka kepada orang yang menyerempet motor kesayangannya.
b. Rapat direksi akan dibuka oleh pak Amri pukul 08.00 pagi.
7. Inversi adalah gaya bahasa mendahulukan predikat sebelum subjek dalam suatu kalimat.
Contoh:
a. Kubelai rambutya yang panjang.
b. Ada perbedaan sudut pandang antara dia dan saya.
c. Terpaksa mengemis bocah itu di pinggiran jalan.
8. Elipsis adalah gaya bahasa yang menghilangkan beberapa unsur kalimat. Unsur-unsru yang menghilang tersebut mudah ditafsirkan oleh pembaca.
Contoh:
a. Andai saja kamu mau mengikuti saranku, tentu ...
Sudahlah semuanya sudah terjadi, tidak perlu dibicarakan lagi.
b. Aku sudah memberimu modal uang, barang, bahkan waktuku bersama keluarga, tetapi hasilnya ....
9. Retoris adalah gaya bahasa untuk menanyakan sesuatu jawabannya telah terkandung dalam pernyataan tersebut.
Contoh:
a. Adakah orang yang ingin sakit selama hidupnya?
b. Siapa yang ingin hidup bahagia?
c. Dapatkah harimau terbang?
d. Mungkinkah orang yang sudah mati hidup kembali?
10. Klimaks adalah gaya bahasa untuk menuturkan satu gagasan atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana meningkat kepada gagasan atau hal yang lebih kompleks.
Contoh:
a. Aku menangis, meledak-ledak seperti mau memecahkan rongga dada.
("Ziarah Batu", M.N. Furaqon)
b. "Tahu enggak, Zak, sungguh, aku ingin mewarisi semangat urung hud-hud. Burung kecil yang
terbangnya rendah, namun ia mampu melintasi gurun, menahan angin kencang, menebas
rintangan, hingga ia mampu menempuh perjalanan yang demikian jauh, dari Yaman menuju
negeri putri Saba' di Palestina"
(Elang Hilang Sayap, Titaq Muttaqwiati)
No comments:
Post a Comment