Monday, June 6, 2016

Majas Sindiran


Majas sindiran merupakan kelompok majas yang mengungkapkan maksud atau gagasan dengan cara menyindir guna meningkatkan kesan dan makna kata terhadap pembaca. Rumpun majas sindiran terbagi lagi ke dalam beberapa majas, yaitu:

1. Ironi adalah gaya bahasa untuk mengatakan suatu maksud menggunakan kata-kata yang berlainan atau bertolak belakang dengan maksud tersebut.
Contoh:
a. Rapi sekali kamarmu sampai-sampai tidak satupun sudut ruangan yang tidak ditutupi sampah kertas.
b. Bagus benar kinerja aparat pemerintah sekarang ini sehingga jumlah pengangguran dan angka kemiskinan semakin meningkat.

2. Sarkasme adalah gaya bahasa yang berisi sindiran kasar.
Contoh:
a. Mulutmu harimaumu.
b. Aku tidak sudi kalau harus tinggal di rumahmu yang mirip kandang domba itu.
c. Anda makan sangat rakus, selera makan saya jadi hilang.

3. Sinisme adalah sindiran yang berbentuk kesangsian cerita mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan ketulusan hati.
Contoh:
a. Sudah, hentikan buju rayumu karena hanya membuatku semakin sakit.
b. Memang Anda adalah seorang gadis yang tercantik di seantero jagad ini yang mampu menghancurkan seluruh isi jagad ini
(Diksi dan Gaya Bahasa, Gorys Keraf)

4. Antifrasis adalah gaya bahasa ironi dengan kata atau kelompok kata yang maknanya berlawanan.
Contoh:
a. "Awas, si Bule datang", saat Ido yang berkulit hitam mendekati mereka.
b. "Ha...ha...si kurus bingung mencari ukuran baju untuk menutupi perutnya yang buncit itu."

5. Ineuendo adalah sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.
Contoh:
a. Bu Karni berjuang mengumpulkan sebutir dua butir beras yang tercecer di pasar beras untuk menghidupi anak-anaknya.
b. Mari kita simak sepatah dua patah kata sambutan dari kedua panitia.

No comments:

Post a Comment