Majas pertentangan ialah kelompok majas yang memiliki ciri khas dengan gaya penuturan yang mengungkapkan sesuatu yang bertentangan dengan makna yang sesungguhnya. Penuturan dengan majas pertentangan dimaksudkan untuk memperkuat makna dari sesuatu yang diutarakan, sehinga sang lawan bicara atau pendengar akan terkesan dan tertarik pada apa yang diucapkan. Majas ini dibedakan menjadi:
1. Antihesis adalah gaya bahasa yang mengungkapkan suatu maksud dengan menggunakan kata-kata yang saling berlawanan.
Contoh:
a. Setiap warga Indonesia baik laki-laki atau perempuan, anak-anak atau dewasa, mempunyai kedudukan yang sama di mata hukum.
b. Ia berjuang siang dan malam tanpa peduli hujan atau terik demi mencari biaya pengobatan anaknya.
c. Semua kebaikan ayahnya dibalasnya dengan keburukan yang menyesakkan dada.
2. Paradoks adalah gaya bahasa untuk mengungkapkan dua hal yang seolah-olah saling bertentangan namun sebenarnya keduanya benar.
Contoh:
a. Jiwanya terasa sepi di tengah hingar-bingar pesta.
b. Hati boleh panas tapi kepala tetap dingin agar kita tidak salah mengambil keputusan.
3. Oksimoron adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh:
a. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
b. Suap-menyuap di jalan raya sudah menjadi rahasia umum.
c. Kepahitan hidupnya di masa muda berbuah manis di hari tua.
4. Anakronisme adalah gaya bahasa yang mengandung ketidaksesuaian antara peristiwa dengan waktunya.
Contoh:
a. Arjuna saling berkirim SMS dengan Srikandi untuk melepas rasa rindu.
b. Hang Tuah melihat arloji, lalu menghidupkan pesawat televisinya.
5. Kontradiksi interminus adalah gaya bahasa yang berisi sangkalan terhadap pernyataan yang disebutkan sebelumnya.
Contoh:
a. Siswa yang tidak berkepentingan dilarang masuk, kecuali panitia lomba.
b. Dr. Syahrul membuka praktik setiap hari Senin-Sabtu, pukul 17.00-19.00 kecuali hari Jumat pukul 15.00-17.00
c. Persoalan yang ada di negeri ini tidak akan pernah selesai, kecuali pemerintah menaruh perhatian yang besar pada setiap persoalan.
No comments:
Post a Comment